Cerdas Mencerahkan

Selasa, 14 Mei 2013

Contoh Menulis Laporan PKL Di Media Massa (1)


       Media massa merupakan sebuah kebutuhan bagi kebanyakan orang untuk mendapatkan informasi terbaru, selain media elektronik. Suatu media baik cetak maupun elektronik menggunakan bahasa jurnalistik. Menurut Rosihan Anwar dalam pengertianbahasajurnalistik.romeltea@yahoo.com bahasa yang digunakan oleh wartawan dinamakan bahasa pers atau bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik memiliki beberapa ciri khas yaitu : singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik. Bahasa jurnalistik didasarkan pada bahasa baku, tidak menganggap sepi kaidah-kaidah tata bahasa, memerhatikan ejaan yang benar. Kosakata bahasa jurnalistik mengikuti perkembangan dalam masyarakat.


Bahasa jurnalistik memiliki dua ciri utama yakni komunikatif dan spesifik. Komunikatif artinya langsung menjamah materi atau langsung ke pokok persoalan (straight to the point), bermakna tunggal, tidak konotatif, dan tanpa basa-basi. Spesifik artinya mempunyai gaya penulisan tersendiri, yakni kalimatnya pendek-pendek, kata-katanya jelas, dan mudah dimengerti orang awam. Bahasa Jurnalistik diperlukan oleh insan pers untuk kebutuhan komunikasi efektif dengan pembaca, pendengar atau penonton (ciribahasajurnalistik/blog.E.kangarul@gmail.com).

Penggunaan bahasa jurnalistik pada harian Radar Jogja tidak berbeda jauh dengan media massa lainnya. Akan tetapi, jika ada kata yang jarang terdengar oleh sebagian masyarakat dan memastikan penggunaan ejaannya dalam sebuah berita, Radar Jogja berpatokan pada kamus “Satu Kata Jawa Pos” bukan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namun, apabila kata tersebut tidak terdapat dalam kamus “Satu Kata Jawa Pos” maka KBBI online sebagai patokan kedua. Hal ini disebabkan karena Radar Jogja merupakan grup atau di bawah naungan harian Jawa Pos. Selain Radar Madura yang termasuk grup dari Jawa Pos, Radar Bali, Radar Banyuwangi, Radar Solo, Radar Jogja, Radar Jember, Radar Makasar, dan radar-radar lainnya juga termasuk Jawa Pos Grup. Oleh karena itu, dilakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Radar Madura untuk mengetahui dan meneliti bahasa jurnalistik yang tidak sesuai dengan KBBI dan Ejaan yang Disempurnakan (EyD) serta mengenal dunia penyuntingan dalam media massa.

Dalam media massa sebelum berita tersebut diterbitkan, perlu adanya penyunting bahasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, penyunting bahasa adalah penyunting yang menyempurnakan naskah dari segi bahasa (ejaan, diksi, dan struktur). Penyunting adalah orang yang bertugas menyiapkan naskah siap cetak atau orang yang bertugas merencanakan dan mengarahkan penerbitan pada media massa. Kata menyunting didefinisikan sebagai menyiapkan naskah siap cetak atau siap diterbitkan dengan memerhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa.

Radar Jogja menyebut penyunting dengan sebutan copywriter masih dalam bahasa Inggris yang artinya ‘penulis cetak’. Teknik penyuntingan pada harian pagi Radar Jogja memiliki beberapa tahapan atau proses. Proses akhir suatu berita sebelum dicetak dan diterbitkan, ditangani terlebih dahulu oleh penyunting.

Tujuan utama penyuntingan sesuai dengan kode etik penyuntingan oleh Mien A. Rifai ialah mengolah naskah sehingga layak terbit sesuai dengan patokan pembakuan yang digariskan dan dipersyaratkan (Hidayat, 2001:83).

1.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat beberapa masalah yang diungkap dalam laporan PKL ini. Adapun masalah yang akan dibahas sebagai berikut.
1. Bagaimana memahami dan meneliti penggunaan bahasa jurnalistik pada berita harian pagi Radar Jogja?
2.  Apa saja tugas sebagai seorang penyunting?
3. Bagaimana teknik penyuntingan berita pada harian pagi Radar Madura?

1.3 Tujuan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan agar mahasiswa dapat mengetahui secara langsung dan jelas bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya sehingga mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktik dalam dunia kerja. Tujuan PKL dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus.

1.3.1 Tujuan Umum
            Secara umum tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)  meliputi sebagai berikut.
1. Membentuk insan akademik yang professional.
2. Sebagai salah satu bentuk nyata perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian terhadap masyarakat.
3. Memberikan pengalaman belajar sebagai pengaplikasian dari teori yang dipelajari di perkuliahan ke dalam dunia kerja.

1.3.2 Tujuan Khusus
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diungkapkan, maka tujuan secara khusus Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut.
1.      Mampu mengenal dan memahami bahasa jurnalistik.
2.      Mengetahui tugas seorang penyunting baik sesuai dengan kaidah dan teori yang diperoleh di bangku kuliah serta pengalaman yang didapat pada Praktik Kerja Lapangan (PKL).
3.      Dapat mengetahui teknik atau cara kerja penyunting dalam media massa sehingga mampu menyunting berita.

1.4 Metode
Metode yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah kepustakaan dengan mengacu beberapa buku sebagai referensinya. Selain itu, dilakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap berita untuk diperbaiki atau disunting dari segi penulisan baik bahasa, ejaan, pemakaian kata, kalimat, dan paragrafnya sebelum diterbitkan serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh di perkuliahan.